Rabu, 23 September 2015

✿ Abdurrohim, Jawara Nasional Menghafal Al Quran.


[Kisah Hafiz Al Qur’an dari Seluruh Dunia]
Abdurrohim, Jawara Nasional Menghafal Al Quran.

Pemuda yang ingin melanjutkan kuliah di Mekah ini punya resep khusus untuk mempertahankan hafalannya. "Sering muroja`ah (mengulang hafalan)," tutur dia.

Hafiz dari Lembaga Pembinaan Tilawatil Quran (LPTQ) Kanwil Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdurrohim, dinobatkan sebagai juara Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis Pangeran Sultan Bin Abdulaziz Alu Su’ud Tingkat Nasional ke VII. Dia berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 48 juta.

"Saya sangat senang dan bersyukur sekali atas k eberhasilan ini," kata Abdurrohim sebagaiamana dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.

Sulung dari empat bersaudara ini sudah belajar hafalan Alquran sejak kecil, sejak masih di bangku taman kanak-kanak. Pemuda yang ingin melanjutkan kuliah di Mekah ini punya resep khusus untuk mempertahankan hafalannya. "Sering muroja`ah (mengulang hafalan)," tutur dia.

Pemuda kelahiran Bantul, 28 Maret 1996, ini tak hanya kali ini saja menjadi jawara hafalan Alquran. Tahun lalu, putra pasangan Syamsuri-Siyaminah ini menjadi pemenang kejuaraan serupa Tingkat ASEAN-Pasifik dalam kategori tahfidz 20 juz.

Kala itu, kata dia, kompetitor terberat berasal dari Filipina. Apalagi, ayat yang diujikan dipilih oleh juri. "Ini lebih sulit daripada urut."

Namun akhirnya dia berhasil memenangkan lomba itu dan berhak mendapat uang 13 ribu riyal (sekitar Rp 40 juta) dan naik haji gratis atas undangan Kerajaan Saudi.



Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin.

“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)


 
;